Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI) pengertian Negara setidaknya ada dua yaitu :
· Negara adalah organisasi dalam satu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan di taati oleh rakyat.
· Negara adalah kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga
politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat
sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Dari
dua pengertian diatas memang masih banyak pengertian yang bias kita jadikan
referensi seperti menurut para ahli dan sebagainya. Disini tidak akan panjang
lebar kita membahas apa pengertian Negara, apa peran fungsi Negara dan yang
lainnya.
Mengenai
sebuah Negara ada beberapa yang dijadikan Unsur kekuatan dalam sebuah Negara diantaranya,
ada Wilayah, Penduduk/Rakyat, Pemerintah, Kedaulatan serta Pengakuan dari
Negara lain. Nah, dari beberapa unsur Negara tersebut saya rasa ada salah satu
unsur yang mempunyai kekuatan terbesar terhadap Negara, bahkan bisa jadi dikatakan
unsur yang satu ini melingkupi unsur-unsur yang lain. Apa sebenarnya unsur Negara
yang mempunyai kekuatan besar tersebut, yaitu rakyat/penduduk.
Kenapa
saya katakana rakyat merupakan unsur Negara yang paling kuat? Berangkat dari
analisis yang sederhana kekuatan yang menentukan arah bangsa kemana akan
ditentukan itu tergantung terhadap pola pikir dan kesadaran rakyat hari ini,
karena disadari atau tidak kita selaku rakyat Indonesia mempunyai peran atau
kekuatan yang begitu besar dalam menentukan arah bangsa kedepanya. Misalnya banyak
sekali tragedi atau peristiwa-peristiwa yang begitu besar di Negara kita seperti
runtuhnya ORBA (Orde Barau) atau tragedi 98, serta masih banyak tragedi yang
lainnya yang berangkat dari kekuatan rakyat. Yang lebih dekat lagi misalnya
kemarin aksi 212 bela islam di Jakarta meskipun saya lihat ada beberapa motiv yang
coba menggiring massa untuk pergi ke Ibu Kota, tapi saya tidak akan coba
membahas motiv tadi melainkan saya jadikan catatan bahwasanya saya melihat tragedi-tragedi
seperti itu menandakan adanya kekuatan rakyat begitu besar bahkan saya rasa Negara itu kedodoran ketika
melihat riakan atau gejolak rakyat ketika terjadi seperti itu, dan patut
diperhitungkan oleh Negara.
Dari
sekian banyak massa yang berangkat ke Jakarta (kenapa saya mencontohkan kepada tragedi
212, supaya kita gampang saja mengingatnya) apabila diperhitungkan dari jumlah
penduduk yang ada di Indonesia itu saya rasa belum seberapa. Nah berarti disini
ada pertanyaan yang sangat mendasar, sejauh mana kesadaran warga masyarakat
atau penduduk dalam menyadari dirinya itu mempunyai kekuatan yang begitu besar
bahkan apakah mereka sadar mereka itu merupakan salhsatu unsur Negara?
Nah,
disini juga saya coba untuk meraba-raba atau menganalisis kesadaran masyarakat,
karena pada kenyataannya masyarakat itu seolah-olah di “nina bobokan” oleh sistem
yang ada, sepertinya ada rekayasosial yang dilakukan oleh pemerintah untuk melelapkan
rakyatnya supaya terlena dengan keadaan Negara kita saat ini yang belum
terungkap. Karena sejatinya rakyat itu tidak ada yang bodoh tapi dibodohkan.
Merupakan
salahsatu PR (Pekerjaan Rumah) yang besar bagi kita dalam membangkitkan kembali
kesadaran rakyat, kita kembalikan kekuatan rakyat yang sebenarnya, dan tidak
hanya membicarakan hak nya saja kita sebagai rakyat tapi bicarakanlah kewajiban
kita sebagai rakyat, serta masih banyak persoalan yang harus kita kawal yang
harus kita damping supaya peradaban dinegeri ini tetap terbangun, perbedaan di
bumi pertiwi ini tetap terjaga, kesadaran mencintai keragaman yang ada tetap
tercipta serta keutuhan NKRI kita jaga sampai mati.
kang seratan sae. cobi di buku keun kang.. supados janten motivasi kkanggo nusanes na.
BalasHapus