Ketika bencana alam terjadi
dimana-mana, baik dilautan atau pun daratan dewasa ini semakin banyak, kita
selaku manusia mempunyai pandangan ada apa, serta mengapa hal ini bias terjadi,
apakah ini Takdir Tuhan, apakah kurangnya Sumber Daya manusia yang kurang
terhadap ilmu pengetahuan, apakah pemuka agama hanya berbicara Habluminallah
saja sehingga kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga
kelestarian alam (habluminalalam), apakah para kaum intlektual hanya disibukan
dengan kesenangan semata tanpa memperhatikan tempat berpijaknya mereka, apakah
anak kecil yang hanya bias menyaksikan kemajuan jaman sehingga mereka digiurkan
dengan keadaan tanpa berpikir panjang kedepan, apakah para orangtua hanya
disibukan dengan isi perut tanpa memikirkan keturunan mereka nanti kehidupannya
seperti apa, apakah pemerintah hanya sibuk bicara masalah keuntungan dan proyek
tanpa memperhatikan kewajiban mereka untuk benar-benar memberikan izin dalam
setiap pembangunan yang akan berlangsung, apakah para politisi hanya disibukan
membicarakan kepentingan semata tanpa memperhatikan pentingnya menjaga alam
raya untuk keberlangsungan hidupnya, apakah saya sendiri hanya bisa berceloteh
dalam tulisan ini tanpa memikirkan pentingnya alam untuk kehidupan nanti.
Berbicara masalah kelestarian alam,
menjaga keberlangsungan hidup yang ada dibumi ini kita sebagai manusia yang
merupakan pemimpin dimuka bumi dipandang perlu dalam menjaga, mencintai kelestarian
lingkungan hidup kita. Karena adanya bumi merupakan lapangan hidup kita selain
hanya untuk makan, minum, buang berak, beranakpinak, beribadah juga sebagai
lapangan untuk mempertegas eksistensi kita dimuka bumi sebagai pemimpin, karena
dengan adanya bumilah kita mempertegas kepemimpinan kita. Tapi tidak sedikit
juga kita sering dibenturkan dengan keadaan yang terjadi, banyak sekali
tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, yang hanya bisa meraup keuntungan
dari muka bumi ini. Ada yang dari hutan rimba, ada yang dari lautan, ada yang
dari daratan bahkan ada yang hanya dari kursi goyang tinggal menorehkan tinta hitam
diatas kertas dalam meraup keuntungan dari alam ini, tanpa melihat dampak yang
akan terjadi beberapa tahun atau puluhan tahun kedepan, serta ditambahnya
dekadensi moral yang semakin tinggi.
Saya ambil contoh di daerah saya
Bandung Barat, banyak sekali bencana alam yang dewasa ini terjadi dari mulai
kecamatan Lembang dengan bencan tanah longsornya, Gununghalu dengan Banjir
Bandangnya, Rongga dengan Tanah Retaknya, Cililin dengan Tanah Longsornya,
Batujajar dengan Putingbeliungnya, Saguling dengan Tanah longsornya dan masih
banyak bencana-becana alam yang ada di kecamatan lainnya. Berangkat dari
sinilah pertanyaan-pertanyaan diatas tadi dalam menjaga Lingkungah Hidup kita,
apalagi dengan maraknya pembangunan-pembangunan yang seolah-olah memaksakan,
kan gak lucu bukit dijadikan perumahan, pasir-pasir dijadikan bangunan,
pesawahan dijadikan pabrik-pabrik dan masih banyak pembangunan yang
mengatasnamakan pemerintah lainnya, tanpa memikirkan dampak kedepannya.
Sadar ataupun tidak kita selaku
manusia mempunyai peranan masing-masing dalam menjaga lingkungan hidup kita,
jadi saya rasa sudah saatnya kita memmainkan peran kita. Jangan hanya berangkat
dari kepentingan semata dalam menjaga alam ini, tapi harus dengan kesadaran dan
penuh cinta, selalu ingat apa yang Mahatma Ghandi katakana “Dimana Ada Cinta,
Disitu ada Kehidupan”, berati kalau kita mencintai Bandung Barat maka aka
terciptanya kehidupan yang layak di Bandung Barat.
Komentar
Posting Komentar