Realita Keadaan

Adakalanya kita berteman dengan sepi
Sejalannya waktu yang tak bisa dialihkan dengan hal apapun di dunia ini
Tapi kita tetap tertunduk pada tuntutan hidup
Yang akan menindas kita tanpa pengecualian

Apabila semua orang berhak bahagia
Kenapa diriku tidak bisa memberikan hak kebahagiaanku padamu
Menunggu hal yang sangat bahaya
Apalagi tidak ada kekuatan yang kekal dalam diri kita

Aku sadar bahwa keempurnaan itu hanya milik-Nya
Tapi kenapa semua manusia menginginkan kesempurnaan
Apakah hal itu tidak termasuk untuk menyamai sang Agung?
Entahlaahhh.....

Kecurigaan dalam diri manusia itu selalu ada
Tapi kecurigaan yang harus diwaspadai
Ketika kecurigaan itu berjalan mengarah kepada kenyataan
Entahlah ini kapan berlalu...

Mengikis seluruh kemampuanku
Untuk menjawab dan mendalami skenario-Mu
Aku terpuruk dalam kegundahan yang dalam
Bahakan seringkali terpikirkan betapa cerdasnya manusia

Aku merasa sedang masuk dalam sebuah permainaan
Yang selalu dicurangi oleh pengawas pertandingan
Dan aku merasa diri ini tak berdaya untuk bermain
Karena bertapa begitu tinggi dan hebatnya permainan ini

Bagaikan maju kena mundur kena
Seperti bajaj yang sedang parkir dilahan yang sempit
Aku berusaha keluar tanpa sedikitpun bajaj yang ku kendarai itu lecet sedikitpun
Aku berharap ada seorang tukang parkir yang piawai yang bisa untuk menolongku

Pertikaian hati dan pikiran sering terjadi
Antara keinginan dan harapan semakin menjauh
Bukannya aku pengecut dalam permainannya
Tapi diri ini tidak bisa profesional untuk mengalahkannya

Aku lebih baik bertahan
Menahan gempuran serangan yang dia lakukan
Bertapa lapangnya dada ini
Ditengah-tengah heroiknya pertandingan

Adakalanya kita memegangteguh kesetiaan
Adakalanya diri ini selingkuh dengan keadaan
Semua tak mesti sama dengan apa yang diharapkan
Tapi keyakinanlah yang bisa membuktikan

Nasibku tidak seburuk orang yang sangat hina di dunia ini
Tapi hati berkata penuh cinta
Untuk memberikan peluang kemenangan padanya
Meskipun tidak ada kata “mengalah untuk menang”

Gelisahku tidaklah harus aku hilangkan
Karena kegelisahan inilah yang bisa untuk bertahan
Mencari seorang yang bisa menerima
Memanglah sulit

Hanya tinggal menunggu pertolongan dari kayangan
Yang selalu memperhatikan kita
Lewat ujiannya yang begitu berat dirasakan
Semuanya akan merasa ini tidak adil Tuhan

Membaca sebuah anekdot yang seorang menyayangi dengan tulus
Tetapi dibalas dengan kecerdikan dalam permainan
Diri ini tidak membutuhkan kasihsayang yang besar
Melainkan membutuhkan ketulusan yang suci

Perjuangan yang dilakukan
Hanyalah terbalaskan dengan kegugupan
Dalam melawan rekayasa hidup
Yang sudah disajikan

Penyesalan begitu sangat besar kurasakan
Ketika diri ini memberikan ketulusan
Waktu tinggalah waktu yang tersisa
Hanya bisa menikmati pahit atau manisnya perjalanan

Kebohongan memang manis kita lakukan
Tapi tidak ada salahnya kejujuran kita utarakan
Untuk mendapatkan kemanisan yang mendalam
Hidup adalah mengarungi setiap likunya

Semuanya bisa bersama
Semuanya bisa berpisah
Semuanya bisa menjauh
Semuanya bisa mendekat

Tapi adakah kesucian dalam perpisahan?
Tapi adakah perpisahan yang didambakan?
Adakah kesetiaan yang terbalaskan?
Adakah kesungguhan yang di terima dengan kepasrahan?

Heroiknya keadaan ini
Bagi seorang kaum kecil seperti diri ini
Yang bermodalkan keberanian
Dalam menghadapi tangtangan

Aku tidak bermodalkan perahu
Untuk mengarungi samudra
Diri ini tidak bermodalkan pesawat
Untuk mengarungi tingginya angkasa

Diri ini tidaklah mempunyai kreta
Dalam menyusuri setiap rell nya
Tapi diri ini hanya bermodalkan ketulusan
Yang tanpa berharap ada balasan

Kenapa diri ini bersikukuh
Dalam menjalani hidup
Karena diri ini ingin mencari
Kesetiaan yang sejati



Ahmad Zaenudin
(Kaum Hina dan Kecil)

13 September 2017

mmmmmmm

Komentar