PEMILU DALAM RUANGLINGKUP BUDAYA


PEMILU DALAM RUANGLINGKUP BUDAYA
Oleh Ahmad Zaenudin, S.H


Pengertian Pemilu
Didalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu,butir kesatu Pemilihan Umum atau yang selanjutnya disebut adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, Jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.  

Dalam pelaksanaannya pergelaran Pemilihan Umum Tahun 2019 nanti, yang dilaksanakan secara serentak, diseluruh Kabupaten kota se Indonesia. Kita sebagai warga masyarakat yang berkonstitusi perlu juga memperhatikan aturan-aturan yang berlaku, memperhatikan suhu politik yang berkembang serta perlu juga kita mempertimbangkan perkembangan Budaya di Nusantara ini. Pertama kenapa kita harus memperhatikan aturan, karena dalam perhelatan Demokrasi nanti banyak sekali aturan-aturan darimulai Undang-undang yang berlaku sampai aturan-aturan lain yang menunjang untuk keberlangsungan pemilihan umum nanti. Kedua kita harus memperhatikan suhu perpolitikan yang berkembang yaitu bagaimana dinamika politik yang berlangsung serta suhu politik yang berkembang jangan sampai kita menghalalkan segala cara demi terwujudnya sebuah kepentingan, tanpa melihat dampak dari apa yang kita lakukan untuk senantiasa menjaga ksetabilan Negara kita hari ini. Dan yang paling penting yang harus kita perhatikan bagaimana ketika kita berpolitik itu memperhatikan kesadaran Bahwa Negara kita ini mempunyai sebuah kultur atau Budaya yang begitu banyak, jangan sampai keragaman Budaya kita terkikis oleh segelintir kepentingan yang memang saling berselisih diantara orang atau kelompok-kelompok tertentu saja. Disini kita akan coba bahas bagaimana peranan politik terhadap budaya atau sebaliknya peranan Budaya terhadap politik supaya kita bisa menjalankan bagaimana Politik yang berbudaya itu atau bagaimana cara kita mempertahankan keragamana Budaya Indonesia ini ditengah-tengah perpolitikan Negara Kita.

Pengertian Budaya

Menurut Wikipedia Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Bahwasanya budaya juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan masyarakat, menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Bahkan menurut Melville J. Herskovits juga menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik.

Dari keempat unusr tadi ada yang menarik yaitu mengenai kekuasaan politik, sedikit kita pahami ternyata ada salahsatu unsur yang bisa menguatkan kebudayaan itu sendiri yaitu kekuasaan politik. Yang harus kita pahami juga bahwa kekuasaan politik tadi bagaimana pernanannya dalam mempengaruhi budaya apabila dikaitkan dengan Pemilu tahun 2019 mendatang, apakah dari sisi aturannya, penyelenggaranya atau dari sisi actor politiknya, itu pertanyaan yang memang sangat mendasar dan perlu oleh kita semua menjawabnya secara intropeksi serat disampaikan dengancara santun. Tetapi apabila dianalisis sedikit oleh kacamata saya memang sangat penting kekuasaan politik itu dalam menjaga serta memelihara keragaman budaya kita, yaitu dengan cara apabila penguasa-penguasa nanti yang menang dari perhelatan Demokrasi di tahun 2019 bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mengarah terhadap keberlangsungan seluruh budaya yang ada di Indonesia, tentunya dari hari ini harus sudah mempersiapkan diri memahami serta menyentuh budaya atau kebudayaan dengan cara-cara politik yang memang memperhatikan Budaya dari hari ini.

Politik yang Berbudaya

Suhu dan dinamika politik bangsa kita hari ini sudah mulai menghangat dari mulai bakal calon tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi serta secara nasional sudah mulai saling memperlihatkan kebolehannya dalam mengatur keberlangsungan sebuah Negara yang harus dijaga keutuhannya. Melihat dari berbagai visi atau misinya dari berbagai bakal calon yang mempersiapkan diri menjelang tahun 2019 nanti, tidak ada yang jelek bahkan negatif secara tujuan, melainkan dengan adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat yang harus kita antisipasi bersama untuk menjaga keberlangsungan Bangsa ini serta keberlangsungan Pemilu Tahun 2019 nanti. Dengan adanya panatisme dari berbagai kelompok yang mendukung jagoannya seringkali tidak memperhatikan politik yang santun dan politik yang berbudaya, sehingga menimbulkan adanya saling mencela antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain demi melancarkan tujuannya tersebut. Maka apabila tidak diantisipasi dari sekarang perpolitikan bangsa ini nanti sedikit demi sedikit akan menimbulkan perpecahan antara warga masyarakat yang satu dengan warga masyarakat yang lain, serta yang harus kita utamakan dalam memperhatikan perpolitikan hari ini yaitu mengenai bagaimana kita melahirkan politik yang memperhatikan kebudayaan atau bagaimana kita melahirkan politik yang berbudaya. 

Dengan adanya perpecahan dalam menjelang, saat berlangsung serta pasca Pemilu 2019 nanti tidak terantisipasi, bagaimana kita akan mempertahankan keragaman budaya yang ada dinegara ini. Hal tersebut harus kita pikirkan bersama supaya bagaimana kita sebagai warga Negara yang baik itu saling menghargai dengan lapangdada dalam menyikapi suhu politik yang berkembang sekarang serta dari mulai hari ini kita harus menyentuh masyarakat dengan cara mengedapankan politik yang santun, saling menghargai dan menghromati.

Budaya Politik

Yang harus kita perhatikan dalam Budaya politik oleh kita diantaranya :

Memahami Budaya politik yang hari ini berkembang
Dalam memahami budaya politik yang hari ini berkembang kita perlu memperhatikan bahwasanya ketrkaitan budaya dengan masyarakat sangatlah tinggi, serta secara system kepermerintahan yang harus kita pahami pula, bahwa sanya seperti apakah system pemerintahan yang hari ini berkembang dan sejauhmana dapat mempengaruhinya system hari ini terhadap perkembangan politik mendatang.

Memahami tindakan politik Masyarakat
Pada hari ini tindakan politik masyarakat sangatlah tinggi, yang mempunyai arti dengan adanya politik yang berbudaya kita bisa mengantisipasi hal negatif yang akan terjadi apabila tindakan masyarakat sangatlah tinggi terhadap politik. Karena dengan tingginya tindakan masyarakat untuk mencapai tujuannya atau untuk melancarkan visi dalam politik, secara otomatis apabila hal itu tidak terkawal dengan baik tindakan politik itu akana menimbulkan saling mencela atau saling mencaci satu sama lain. Disinilah kita harus mensosialisasikan atau memberi pemahaman terhadap seluruh masyarakat, terhadap pentingnya sebuah kedewasaan dalam berpolitik.

Memahami Pola pikir masyarakat terhadap politik
Apabila kita menjadi pengamat politik atau menjadi aktor politik yang secara langsung terjun kita perlu juga memahami pola pikir masyarakat hari ini terhadap politik yang berkembang. Karean pemahaman atau memahami pola pikir masyarakat dala politik merupakan hal utama, sehingga para aktor politik bisa menjabarkannya dalam setiap menjelang prosesi-prosesi penyamapaian Visi Misi nya ditengah masyrakat, serta dapat memahami pula bagaimana keinginan serta kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat, apabila hal ini sudah tersenutuh disanalah kita mulai menamakan politik yang berbudaya tadi.

Partisipasi Masyarakat dalam Politik
Mengenai partsisipasi masyarakat dalam perpolitikan dari waktu kewaktu bisa dikatakan terus berubah, baik peningkatannya dalam partsisipasi ataupun kemundurannya. Hari ini kita dapat megambil contoh diberbagai daerah yang melakukan pemilihan kepala daerah mengenai partsisipasi masyrakat memang sangat beragam, ada daerah yang tingkat partsisipasinya berkurang, standar atau bahkan ada daerah yang partisipasinya itu tinggi, hal itu ditimbulkan oleh sejauhmana peran-peran sosialisasi terhadap masyrakat yang dilakukan, serta sejauhmana para peserta pemilu menyentuh pola pikir masyarakat yang sedang berkembang.

Mungkin itu hanya pandangan sederhana saya selaku orang yang ingin terus belajar dalam memahami perpolitikan hari ini demi terwujudnya bangsa Indonesia yang utuh dan kedepannya mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat luar biasa, meskipun kemajuan dan perkembangan tersebut semuanya ada resiko yang harus kita hadapi bersama.

Komentar

  1. Semangat terus berkaya ayah ahmad.kelak dikemudian hari menjadi bekal bacaan bagi sang anak kesayangan. Proud.✊

    BalasHapus

Posting Komentar