Dulur-dulur |
Semua orang pasti sudah mengetahui apa yang dinamakan desa, dan semua orang kebanyakan yang menjadi perantau itu dari Desa, begitu serunya berbicara masalah Desa dan begitu menariknya apabila kita berdiskusi terkait beberapa macam yang ada kaitannya dengan Desa.
Pemberdayaan dalam sebuah desa merupakan hal yang mutlak kita pahami serta seluruh isi baik sumber daya Manusianya atau pun Sumber Daya Alamnya yang ada di desa. Desa bisa dikatakan Aset atau modal dalam terbentuknya suatu Negara yang mana kemajuan dan perkembangan sebuah Negara itu terlihat dari berapa Desa yang maju dan berapa desa yang tertinggal.
Pada hal ini kita tengah akan menghadapi dimana sebuah desa itu akan melaksanakan pesta Demokrasi yang sangat luar biasa, yaitu pemilihan kepala Desa secara serentak, kita selaku masyarakat kecil bisa berbuat apa dalam pesta tersebut, apakah actor atau penonton?
Banyak sekali orang-orang yang mengkelutuskan dirinya akan menjadi calon kepala desa dari berbagai macam karakter, berbagai macam golongan bahkan berbagai macam cara untuk memenangkan pertaruhan demokrasi di tingkat desa. Kita selaku penonton yang baik cukup mempertanyakan bisa dan mau apa ketika menjadi kepala desa, pasti mereka menjawab akan melaksanakan program a,b,c dan seterusnya, jangan heran karena salahsatu modal dalam pemilihan ya bermodal bacot saja itu juga bisa membantu.
Apa yang akan kita tawarkan atau perjuangkan bersama ditengah menghadapi pemilihan kepala desa serta apa yang kita arapkan dengan disatu sisi desa itu banyak sekali kekurangan baik SDM atau hal yang lainnya. Tapi yang lebih mempengaruhi dalam kemajuan dan perkembangan desa yaitu dari sisi SDM. Kenapa dari sisi SDM yang lebih utama karena meskipun desanya tersebut secara sumber Daya Alam itu banyak ketika dibenturkan dengan SDM yang sangat rendah, kekayaan tadi akan raif secara hura-hura, karena SDM nya hanya melihat keuntungan pribadi bukan kemajuan dan perkembangan bersama masyrakat.
Apabila dilihat dari sisi anggaran yang masuk ke desa itu sangat-sangat luar biasa apabila bisa memanfaatkannya, ditambah lagi apabila sumber Daya Alamnya itu bagus, kita rasa tidak ada alas an lagi untuk seorang kepala desa tidak bisa membuat selangkah lebih maju dari desa-desa yang sudah maju dan berkembang, tetapi realita berkata lain, banyak sekali seorang kepala desa tidak bisa memanfaatkan kebijaknnya itu untuk sebuah pemberdayaan masyarakat, hanya bualan belaka atau hanya golongan tertentu yang memang merasakan kebijakan yang dikeluarkannya.
Seharusnya seorang kepala desa itu bisa kita luruskan, kita selaku masyrakat seorang kepala desa itu bisa menerima keluhan-keluahan dari masyrakatnya dan seorang kepala desa itu harus melibatkan rakyatnya sebagai control dalam sebuah kelembagaan yang akhirnya mengeluarkan kebijakan secara utuh, jangan sampai banyak sekali kebijakan-kebijakan yang di interpensi oleh pejabat diatasnya, apabila kita bertanya selaku masyrakat desa apakah kebijakan itu selamanya harus di interpensi oleh para pejabat di atas, tentunya tidak bisa sepenuhnya seperti itu, karena seorang kepala desa itu harusnya mempunyai daya analisis dalam menghadapi beberapa lingkungan yang ada dalam wilayah desa tersebut, karena semua lingkungan atau dalam hal desa itu terdapat beberapa kampong dengan ciri khasnya sendiri, sampai mana keterlibatan pemerintah desa dan sampai mana dukungan atau dorogan pemeritntah desa terhadap suatu kampong yang mempunyai kemampuan.
Tidak mestiharus duduk di kursi goyang saja yang namanya kepala desa itu harus terjun bagaimana kehidupan masyrakatya, jangan sampai ketika ada moment politik kepala desa baru memasang badan seolah-olah masyrakat itu miliknya beliau saja, ingat jaman sudah maju dan pola piker masyrakat juga sudah megalami kemajuan.
Bagaimana program yang akan dilaksanakan, terus berapa persenkah masyrakat harus dilibatkan, dan yang lebih penting lagi masyrakat yang sudah mengalalami kemajuan dalam pola pikirnya itu bias di akomodir oleh pemerintahan desa, bukan hanya ketika masyrakatnya sudah terkenal secara positif, pemerintahan desa baru mengaku bahwasanya itu masyrakat saya, apa bedanya dengan seorang pahlawan kesiangan, dan jangan sampai ketika ada warga yang sakit itu tidak ada koordinasi dengan kami, janganlah seperti itu karena terpilihnya menjadi kepala desa bukan karena hasil diri sendiri melainkan masyrakat menaruh bahkan menitipkan harapan terhadap saudara, meskipun tidak semua masyrakat memilih saudara, tetapi harus saudara akomodir dengan baik.
---{MONZ}---
17 Juli 2019
Komentar
Posting Komentar