Berbicara maslah proyeksi kedepan organisasi kita ini pastilah akan menjadi yang terbaik, dan seringkali terngiang-ngiang dalam ingatan kami bahwa suatu saat organisasi ini akan menjadi lebih baik dan besar. Tetapi semua itu tidaklah hanya harapan belaka, dan untuk mencapai semua itu pula, kita harus melakukan proses yang menuju kearah sana. Karena apabilah hanya sebatas angan-angan tanpa dibarengi dengan nalar serta gerakan yang bener-bener massif, benar-benar serius hanyalah menghasilkan onani wacana saja, hanya melahirkan cungur-cungur yang hampasnya tidak lagi bisa kita manfaatkan. Kedapanya kami berharap dengan tantangan zaman serta tantangan organisasi yang begitu besar baik secara internal ataupun secara eksternal saya rasa kader, anggota khususnya seluruh pengurus organisasi ini harus sudah mulai mengarah kepada tataran pengaplikasian sebuah ide gagasan yang sudah kita dapatkan dari hasil diskusi serta hasil belajar. Jadi bertolak dari keadaan yang sudah kita lalui bersama ketika dibenturkan dengan beberapa harapan yang ada dalam sebuah organisasi semua anggota, kader serta pengurus organisasi harus sudah siap dalam situasi dan kondisi apapun demi tercapainya cita-cita organisasi yang lebih baik.
Selain itu pula masih harus perlunya pendampingan terhadap internal sendiri, karena dengan banyaknya anggota dari waktu kewaktu itu merupakan tanggungjawab besar pula untuk semua pengurus, buat apa kita memasukan anggota ke organisasi apabila hanya menjadi ajang penyesatan belaka, hanya menjadi lumbung ketika ada kepentingan baru dijadikan Asas Manfaat saja. Karena yang sering menjadi beban yang sangat besar, kehawatiran yang sangat besar bahkan bisa dikatakan menghantui setiap waktunya dalam kepengurusan kami yaitu, “Takut anggota tidak bisa berproses dengan baik dalam mengantarkan kepada tujuannya masing-masing, takut anggota tidak mempunyai keinginan untuk menjadi cerdas dan harus cara bagaimana lagi kita mencerdasakn seluruh anggota yang berada di organisasi ini”. Itulah pikiran-pikiran yang selalu menjadi pemompa denyutan nadi kita sebagai pengurus dalam melakukan gerakan serta semangat kita dalam berjuang besama.
Ada beberapa Rekomendasi yang kami berikan :
Komunikasi, haruslah terjaga dengan siapapun itu, khususnya antara anggota, pengurus, alumni, dekalaltor serta semua orang yang merasa pernah bersentuhan dengan organisasi kita, serta jalinlah komunikasi terhadap luar dari pada organisasi itu sendiri untuk menajaga keseimbangan sebuah organisasi. Ada pribahasa “Buruk-Buruk Papan Jati” yang artinya, baik buruk juga kita ini tetap bersaudara, berkeluarga.
Memperlebar gerakan terhadapa kampus-kampus yang belum tersentuh oleh Organisasi;
Memasifkan kembali strategi kaderisasi yang lebih matang;
Memcerdaskan kader;
Pembenahan administrasi yang harus sudah menjadi keniscayaan yang harus kita lakukan;
Memperhatikan serta memahami peta daerah dari berbagai sisi;
Lahirkanlah sifat saling menghargai sekecil apapun sumbangsih semua kader organisasi terhadap organisasi tetap harus kita hargai, kalau kita ingin dihargai hargailah oranglain;
Antarkan KEMAUAN KADER KEMANAPUN YANG MEREKA INGINKAN SELAMA ITU BAIK UNTUK ORGANISASI.
---{Ahmad Zaenudin,S.H}---
Bandung Barat, 12 November 2017
KONGRES III DPP KEMBARA
Komentar
Posting Komentar