Malang |
Tuhan tidak pernah berjanji bahwa matahari akan selalu terbit serta matahari akan selalu terang, adakalanya terbit digantikan dengan terbenam, serta terang digantian dengan kegelapan, sama halnya dengan kisah ini yang selalu menjadi narasi setiap waktunya, kadangkala kita dekat kadang kala kita jauh, tetapi ada satu hal yang tidak bisa berubah tentang rasa yang selalu sama dalam situasi dan kondisi apapun.
Kisah ini amat terasa unik, sama halnya seperti kita sedang berjalan ditengah hutan belantara tanpa membawa peta bahkan satu petunjukpun kita tidak punya, tanpa pertimbangan apapun kita terus berjalan sampai disuatu malam kita melihat percikan cahaya yang dikeluarkan oleh setitik api, kemudian kita mendekat ternyata kita menemukan rumah, yang awalnya rumah itu diragukan dan setelah masuk ternyata rumah itu nyaman dan menjadi tempat dimanapun kita berada, rumah itu tetap dijadikan tempat dimana kita untuk pulang bersama.
Waktu berjalan begitu cepat, bahkan tidak memerlukan hitungan waktu panjang untuk narasi atau kisah tersebut mejadi Kristal yang amat begitu indah dan berharga. Kita dipukul oleh keadaan seakan waktu ini tidak begitu panjang berjalan, seandainya kisah ini memerlukan waktu yang panjang mungkin kita tidak akan pernah merasakan satu kesamaan yang begitu cepat kita jalani. Sampai dimana kisah ini di bumbui dengan anekaragam keindahan, seperti rindu, sayang, kangeun, dan lainnya yang membuat kita mampu saling percaya dan menerima satu rasa yang sama, dimana itu tidak saling kita ragukan.
Berjalnnya waktu kita sampai saat ini masih mempunyai harapan terhadap kisah yang megkristal tadi, bahwa semuanya menerima dengan kesadaran dan dengan penuh syahdu, bahwa kekuatan rasa ini tidak ada satupun yang bisa mengendalikannya, dan membuat kita sadar ada kekuatan dahsyat diluar daripada kemampuan kita, yaitu kekuatan saling menyanyangi, memang betul dan meyakini adanya bahwa kekuatan kasih sayang mampu merobohkan semuanya, mampu mempertahankan semuanya, mampu membuat keadaan buruk menjadi baik.
Bahkan kita tidak pernah bisa saling memberikan alasan terhdap rasa yang membentuk sebuah kisah ini, bahkan kita seperti orang bego dan tolol ketika keduanya saling mempertanyakan apa yang menjadi alasan atau dasar rasa ini terjalin, disinilah kekuatan rasa yang begitu kuat sampai keduanya tidak mampu berkata.
Kisah ini tidak pernah direncanakan, bahkan memakai strategi yang luar biasa, kisah ini berangkat dari hal yang sederhana, yang mengkristal menjadi hal yang megah, mewah serta indah, waktu demi waktu kita lalui dalam kisah ini, sesekali kita menengok kedepan akan bagaimana kisah ini akan berakhir, cara apa yang akan mengakhiri kisah ini. Kita hanya bisa meraba-meraba, hanya bisa bermain diangkasa pikiran kita tentang sebuah kisah ini berakhirnya akan seperti apa? Tapi kalau memang akhirnya kisah ini hanya akan menjadi momok yang menakutkan, jangan pernah akhiri saja kisah ini, agar kita tidak akan pernah bertemu dengan kata “Akhir”.
Bersambung…..
Komentar
Posting Komentar